Terima kasih telah mengirimkan orang-orang terbaik dalam
hidupku. Maafkan jika aku sering melupakan kasih sayang mereka yang
begitu besar. Terkadang aku egois memikirkan orang lain, bukan memikirkan
mereka. Padahal, hampir seluruh waktu dihabiskan untuk memperjuangkan hidupku.
Ibu,
yang selalu rela bangun lebih awal untuk menyiapkan
segala kebutuhanku dan anggota keluarga. Ibu yang ikhlas berjalan berkilo-kilo
meter, rumah, pasar, dapur, teras, ruang tamu, ruang tengah, dapur, kamar
mandi, dan musholla. Mendoakanku dengan penuh harap dan sesekali meneteskan air
mata kasih sayang.
Hampir tak pernah terpikir olehku bahwa jika diukur langkah
kaki ibu mungkin langkah-langkah itu lebih dari jarak tempuh untuk mendaki
gunung tertinggi di bumi. Ibu melakukan itu untukku, ikhlas tanpa menuntut balas.
Bapak,
orang yang sering ku lupakan karena keegoisanku yang masih saja mengingat kelalaiannya. Padahal bapak rela menjemputku saat pulang dari luar kota, dalam keadaan hujan ia rela menerjangnya. Masih teringat juga saat aku masih kecil, ketika masa-masa sulit perekonomian keluarga, ketika kakak hendak sekolah, bapak rela mengayuh sepeda untuk mengantarnya.
orang yang sering ku lupakan karena keegoisanku yang masih saja mengingat kelalaiannya. Padahal bapak rela menjemputku saat pulang dari luar kota, dalam keadaan hujan ia rela menerjangnya. Masih teringat juga saat aku masih kecil, ketika masa-masa sulit perekonomian keluarga, ketika kakak hendak sekolah, bapak rela mengayuh sepeda untuk mengantarnya.
Betapa
beruntungnya aku memiliki mereka. Ibu dan bapak dengan segala kekurangannya
selalu ikhlas menyayangi dan mendoakanku yang sering tak tahu diri.
Satu-satunya impianku yang akan selalu ku perjuangkan dan
semoga akan selalu ku ingat dan ku utamakan, adalah kebahagiaan mereka. Aku
sadar setiap manusia memiliki waktu hidupnya masing-masing, anggap saja seperti
mainan dengan baterai khusus yang tak ada gantinya. Aku ingin sisa waktu yang
ku miliki bersama mereka tak ku sia-siakan. Harapan terbesar bisa berkumpul
lagi bersama keduanya di kehidupan yang kekal.
Besar harapan ini Engkau mudahkanku dalam menghafal
kalam-Mu, melakukan ini dengan ikhlas karena-Mu, agar Engkau memuliakan
keduanya karena ikhtiarku mentaati-Mu.
Tulisan ini untuk Allah—Tuhanku dan seluruh semesta-Nya.
0 Comments
_Thank you for reading. What do you think about the article above?