Ramadhan Pertama di Perantauan

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Entah kenapa aku selalu menjadikan kesibukan tugas kantor sebagai alasan jarang menulis di blog, menulis cerpen, dan sebagainya. Tapi bismillah, Insya Allah mulai bulan Juni aku ingin rajin menulis cerpen dan melanjutkan novel lagi. Untuk post blog, setidaknya sebulan sekali bisa update sudah bagus hahaha..


Awal Juni ini aku ingin sharing tentang pengalaman pertama kali menjalankan ibadah puasa ramadhan di tanah rantau. Tak terasa puasa sudah jalan sembilan hari. Alhamdulillah, meskipun jauh dari keluarga di Sidoarjo, aku mendapatkan keluarga baru di Jakarta. Ada Mbak Lala sekeluarga dan Dek Irma yang bisa kukunjungi jika sempat atau jika bosan weekend di kost. Sahur pertama berkumpul bersama keluarga Mbak Lala, dibilang saudara tapi jauh sekali hubungan keluarga kami, barangkali buyut-buyut kami yang bersaudara, tapi yang aku tahu pasti adalah keluarga Mbak lala bersebelahan dengan keluarga Pakde (kakak bapakku) di Banyuwangi.

Siangnya aku teringat belum izin ibu kost (selanjutnya kusebut Bu Dadi) jika aku pergi ke Kalibata, saat berkirim pesan aku justru diundang untuk berbuka puasa bersama keluarga Bu Dadi karena ada kajian di rumah beliau. Akhirnya aku izin ke Mbak Lala untuk kembali ke kost menjelang sore. Sesampainya di kost, aku segera mandi dan sholat ashar, jam 4 sore aku ke rumah Bu Dadi yang bersebelahan dengan rumah yang kutinggali.

Aku sangat bersyukur mendapatkan Ibu dan Bapak kost yang sangat baik hati. Beliau asli Jawa Tengah, tapi sudah bertahun-tahun pindah ke Jakarta. Meskipun sudah jadi warga Jakarta, beliau tidak pernah meninggalkan budaya Jawa. Kalau kalian ke Jakarta dan menemukan Warung Sate Pak Dadi Khas Solo, itu warung milik Bapak kost yang saat ini diurus oleh Ibu kost karena Bapak fokus bekerja di sebuah perusahaan.

Saat berbuka puasa pertama, Allah begitu baik memberi nikmat tak terkira. Aku sama sekali tak merasa sendirian. Diundang ibu untuk buka puasa bersama membuatku dikenal pegawai-pegawai warungnya dan beberapa anggota keluarga Bapak. Bahkan ada satu adik bayi berusia 9 bulan yang sangat menyukaiku, minta digendong terus, hehe. Aku yang memang menyukai anak-anak entah kenapa mudah sekali dekat dengan mereka. Oh iya, hidangan buka puasanya bermacam-macam. Camilan berbukanya ada gorengan tahu isi kesukaanku, aneka kue, teh hangat dan es sirup. Setelah sholat maghrib kami makan bakso yang enak banget, dan setelah shalat tarawih semuanya makan ayam bakar atau menu lain yang tersedia, Alhamdulillah.


Seringnya kita khawatir apa yang akan terjadi jika kita pergi merantau dan jauh dari orang tua, tapi percayalah selama kita selalu yakin terhadap pertolongan Allah, kita tidak akan pernah benar-benar merasa sendirian. Kalaupun sendirian, hei, ada Allah, Allah ada. Selamat menunaikan Ibadah Puasa bagi teman-teman yang menjalankannya. Semoga Allah terima amal ibadah kita dan Allah beri ampunan atas dosa-dosa kita, aamiin.

0 Comments